pernikahan itu nilainya setengah agama. karena begitu besar dan berharga, para setan mati-matian menghancurkan setengah agama tersebut–temasuk menggoda siapa saja yang hendak menikah.
bentuk godaan ini macam-macam sekali. misalnya, menghadirkan seseorang dari masa lalu, menjauhkan hati dari keinginan untuk menikah, memberikan peluang-peluang yang sebenarnya ujian, mengiming-imingi kehidupan yang lebih baik dengan tidak menikah dan mengutamakan karir, dan banyak lagi.
setan tidak pernah menyerah menggoda. kalau setan gagal menghancurkan rencana pernikahan, dia akan mengganggu orang-orang yang sudah menikah. laki-laki digoda pandangannya, perempuan digoda pendengarannya. pasangan-pasangan dibuat jauh, baik badan maupun hati–supaya pernikahan tidak bertahan. apapun dilakukan setan agar pernikahan hancur.
jadi… tak usah konyol dengan memberikan para setan peluang lebih besar untuk menghancurkan pernikahan. kalau bisa disegerakan–ketika sudah kuat dan mampu–segerakan. setelah menikah, kalau bisa terus tinggal berdekatan, kenapa harus berjauhan?
pesan paragraf ini adalah untuk para perempuan–yang sekarang banyak termakan ide emansipasi dan kesetaraan: di mana bekerjamu, di mana sekolahmu, atau di mana tinggalmu, tidak serta-merta membuatmu lebih mulia di mata Allah. kau mulia jika berbakti kepada suamimu. sungguh-sungguh berbakti kepadanya. kau adalah hadiah bagi suamimu.
ingatlah tujuan kita yang sebenar-benarnya. tujuan agama kita yang sebenar-benarnya. HAYYA ‘ALAL FALAAH! falaah, yaitu kemenangan, sekarang dan nanti, dunia dan akhirat. apapun yang kita lakukan selama hidup hanyalah jalan–untuk mencapai tujuan itu. cita-cita adalah jalan. mimpi adalah jalan. pekerjaan adalah jalan. karir adalah jalan. peran adalah jalan. bahkan pernikahan juga, adalah jalan.
godaan setan sungguh datang dari mana saja. dari depan belakang, dari kanan kiri, bahkan dari atas bawah, dari luar dalam. maka mari menjaga. jaga hati, perasaan, pandangan, lisan, pendengaran, kemaluan, dan perbuatan. istiqomah memang sulit, namun tak berarti tak mungkin untuk dilakukan.
jika pernikahan selamat, kita tinggal menyelamatkan setengah agama yang lain. jika pernikahan selamat, menyelamatkan yang lain itu–insyaAllah lebih mudah.
sungguh memperjuangkan pernikahan adalah bagian dari memperjuangkan agama. sadarilah bahwa perjuangan itu tak pernah punya simpul awal dan simpul akhir. manusia hanya hidup sementara, tetapi keluarga hidup selamanya, sampai akhir masa.
itulah mengapa (rencana) pernikahan harus diperjuangkan berdua. dijaga berdua.
“Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami, pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati kami, dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.”
(QS. Al Furqaan: 74)
(QS. Al Furqaan: 74)
“Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka.”
(QS. Al Baqarah: 201) - doa Rasullulah saw.
(QS. Al Baqarah: 201) - doa Rasullulah saw.
***
nasehat ini bersumber dari banyak penjuru semesta. terima kasih teman, saudara, yang telah mengingatkan. :D
copy paste dari SINI
0 sila..silakan komen..:
Post a Comment